Blog ini bertujuan sebagai pendamping materi kepramukaan untuk siswa-siswi SMPN 1 LIMPUNG.
Kamis, 24 Desember 2009
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan (1) Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang
disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan. (2)
Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Janji yang disebut Satya adalah: a. Janji yang diucapkan secara sukarela
oleh seorang calon anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan; b. Tindakan pribadi untuk
mengikat diri secara sukarela menerapkan dan mengamalkan janji; c. Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri
guna mengembangkan visi, mental, moral, ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisiknya, baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya. (3) Kode Kehormatan Pramuka dalam bentuk Ketentuan Moral
yang disebut Darma adalah: a. Alat proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti luhur.
b. Upaya memberi pengalaman praktis yang mendorong anggota Gerakan Pramuka menemukan, menghayati,
mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup dan menjadi anggota. c. Landasan gerak Gerakan
Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal
dengan masyarakat, bersikap demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong; d. Kode
Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral disusun dan ditetapkan bersama aturan yang
mengatur hak dan kewajiban anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan. (4) Kode Kehormatan
Pramuka adalah Budaya Organisasi Gerakan Pramuka yang melandasi sikap, tingkah laku anggota Gerakan Pramuka
dalam hidup dan kehidupan berorganisasi. (5) Kode Kehormatan Pramuka bagi anggota Gerakan Pramuka disesuaikan
dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya.
http://www.
Baris Berbaris
PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B) ( Bag. I ) Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada
dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat
memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata
cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI . Apa itu Baris Baerbaris ? Baris Berbaris a.
Pengertian Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata
cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu. b. Maksud dan tujuan 1) Guna
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab. 2) Yang dimaksud dengan
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas
pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna. 3) Yang dimaksud rasa
persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4) Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada
hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri. 5) Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah
keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya
tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan. Aba-aba a. Pengertian Aba-aba adalah suatu
perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara
serentak atau berturut-turut. b. Macam aba-aba Ada tiga macam aba-aba yaitu : 1) Aba-aba petunjuk 2) Aba-aba
peringatan 3) Aba-aba pelaksanaan 1. Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud
daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan. Contoh: a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK b) Untuk amanatistirahat
di tempat - GERAK 2. Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan
tanpa ragu-ragu. Contoh: a) Lencang kanan - GERAK (bukan lancang kanan) b) Istirahat di tempat - GERAK (bukan
ditempat istirahat) 3. Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan
yang dipakai ialah: a) GERAK b) JALAN c) MULAI a. GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan
tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh: -jalan ditempat -GERAK
-siap -GERAK -hadap kanan -GERAK -lencang kanan -GERAK b. JALAN: adalah utuk gerakan-dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh: -haluan kanan/kiri - JALAN -dua langkah ke depan -JALAN -satu
langkah ke belakang - JALAN Catatan: Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka abaaba
harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU Contoh: -maju - JALAN -haluan kanan/hadap kanan/kiri maju - JALAN -melintang kanan/kiri maju -J ALAN Tentang istilah: “maju” • Pada
dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti. • Pasukan yang sedang
bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI. Misalnya: • Ada aba-aba hadap kanan/kiri
maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK. • Ada aba-aba hadap kanan/kiri
maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK. • Balik kana maju/JALAN, karena
dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK. Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN,
aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak
dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK. Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak
selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan. Contoh: Empat langkah ke depan –JALAN, bukan
barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa abaaba
berhenti. c. MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh: -hitung -MULAI -tiga bersaf kumpul -MULAI 4. Cara memberi aba-aba a) Waktu memberi aba-pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak
mengijinkan untuk melakukan itu. b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba
terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan. Contoh: Kepada Pembina Upacara
– hormat – GERAK Pelaksanaanya : • Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi
hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan. • Setelah penghormatan selesai
dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi abaaba
memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna. c) Pada taraf permulaan aba-aba yang
ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah
pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah. • Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan
pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari. d) Aba-aba diucapkan
dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat. e) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan
hendaknya diberi antara. f) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan. g) Antara aba-aba
peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan. h) Bila pada suatu
bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berbagi itu indah
BalasHapuskunjungan dari Pramuka rembang
kumpulan-yel-yel-peamuka
teknik drill tongkat polri
Teknik menggunakan kompas
Tali temali pionering
ciri-ciri tumbuhan lumut
cara optimasi indikator dan EA pada metatrader forex
info paling terbaru